Sabtu, 13 Desember 2014

ASTRONOMI ISTILAH 2

1.      Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda yang berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan.

2.      John Mauritz Mohr
John Mauritz Mohr, pendeta Belanda kelahiran Jerman, tiga abad silam telah membangun observatorium pribadi di Batavia (Jakarta). Hasil pengamatan Mohr, diperoleh gambaran adanya transit Venus tahun 1761 dan 1769 yang kemudian dipublikasikan dalam Philosophical Transactions.

3.      Teleskop Refraktor Double zeiss
Teleskop ini merupakan jenis refraktor (menggunakan lensa) dan terdiri dari 2 teleskop utama dan 1 teleskop pencari (finder) digunakan untuk berbagai penelitian astronomi, antara lain untuk pengamatan astrometri, khususnya untuk memperoleh orbit bintang ganda visual.

4.      Teleskop Schnmidt Bimasakti
Teleskop Schmidt Bima Sakti mempunyai sistem optik Schmidt sehingga sering disebut Kamera Schmidt digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit.

5.      Teleskop Refraktor Bamberg
Jenis teleskop dengan diameter lensa 37 cm dilengkapi dengan fotometer fotoelektrik tipe DC yang digunakan untuk mendapatkan skala terang bintang dan melihat bulan.

6.      Teleskop refraktor tunggal unitron
Teleskop Unitron adalah teropong refraktor dengan lensa obyektif berdiameter 102 mm dan panjang fokus 1500 mm digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain.

7.      Teleskop Refraktor Caassegrain Goto
Teleskop Goto berjenis reflektor Cassegrain dengan diameter cermin utama 45 cm dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer.

8.      Astrofisika
Astrofisika adalah cabang astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk sifat fisik (luminositas, kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek astronomi seperti planet, bintang, galaksi dan medium antarbintang, dan juga interaksinya.


9.      Karel Albert Rudolf Bosscha
Karel Albert Rudolf Bosscha (lahir di Den Haag, Belanda, 15 Mei 1865 )  adalah seorang Belanda yang membangun sebuah observatorium untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda yang kemudian di kenal sebagai Observatorium Bosscha.
10.  Mr. Dr. Dirk Fock
Mr. Dr. Dirk Fock (lahir di Wijk bij Duurstede, 19 Juni 1858 – adalah seorang Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang meresmikan Observatorium  Bosscha pada tanggal 1 Januari 1923.

11.  Fotometri
Fotometri adalah suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran besaran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna dengan menggunakan detektor fotosel, dimana besaran ini merupakan fungsi dari kandungan komponen tertentu yang melakukan penyerapan. Pada kolorimeter visual kita melihat intensitas warna dengan mata telanjang.

12.  Galaksi
Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias (γαλαξίας), yang berarti "seperti susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way [jalan susu]). alaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu medium antarbintang, dan materi gelap–komponen yang penting.

13.  Komet
Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.



14.  Asteroid
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).

15.  Jagad Raya
Alam Semesta dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah Semesta atau Jagad Raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.

16.  Spektograf
Sebuah spektograf adalah suatu alat yang memisahkan cahaya menurut panjang gelombangnya masing-masing dan merekam hasil dari spektrum elektromagnetik dalam suatu detektor. Spektograf adalah salah satu jenis spektrometer dan digantikan oleh spektroskop untuk aplikasi ilmiah.

17.  Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.

18.  Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.

19.  Star cluster (gugus bintang)
 Gugus bintang, adalah kelompok bintang yang terjadi dekat satu sama lain dalam ruang, tampaknya memiliki usia kira-kira sama, dan karena itu, tampaknya memiliki asal mula yang sama.

20.  Supernova (bintang meledak)
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang

21.  Luar angkasa (antariksa)
Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial".

22.  Astronomi
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB))

23.  Orbit
Orbit  adalahsebuah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu.

24.  Foton
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X.

25.  Fotoelektrik
Fotoelektrik dalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi benda yang melewati radiasi sinar yang dipancarkan oleh sensor, yang kemudian dipantulkan kembali ke receiver sensor. Sensor ini bersifat seperti saklar. Apabila sensor mendeteksi benda maka saklar akan ON, apabila tidak mendeteksi benda maka sensor OFF.
26. Transit Venus
Tanggal 6 Juni 1761, Gerrit de Haan, Pieter Jan Soale dan Johan Maurits Mohr berhasil mengamati transit venus menggunakan dua teleskop reflektor Gregorian dengan panjang fokus 18 dan 27 inchi, sebuah oktan, dan jam saku. Delapan tahun kemudian, Mohr mencoba untuk mengamati lagi tapi terkendala oleh langit mendung.
Ekspedisi ilmiah yang dilakukan banyak negara pada pengamatan fenomena transit berikutnya di tahun 1874 dan 1882 memberikan hasil yang mengecewakan. Penentuan waktu kontak yang akurat tidak dapat dilakukan karena ada "black drop effect" yang menyebabkan tepi piringan Venus tampak melekat ke piringan Matahari. Analisis modern menunjukkan bahwa "black drop effect" diakibatkan oleh "seeing" akibat turbulensi atmosfer bumi.
Jarak ke Matahari dan planet-planet kini dapat diukur sangat akurat, sehingga fenomena transit Venus tahun 2004 dan 2012 tidak memiliki nilai ilmiah yang besar. Namun, peristiwa ini sangat langka sehingga sayang untuk dilewatkan.
27.   Prof.Dr.Bambang Hidayat
Pada tahun 1968, Bambang diberi kehormatan untuk dapat memimpin Observatorium Bosscha dan Departemen Astronomi ITB, menggantikan Prof. Dr. The Pik Sin yang pindah ke Universiteit van Amsterdam. Pada akhir 1976, Bambang diangkat menjadi guru besar penuh di ITB dalam bidang astronomi. Jabatan ketua departemen astronomi dipegang hingga tahun 1978 dan direktur observatorium dipegang hingga tahun 1999. Pada September 2004, pada usia ke-70, Bambang resmi pensiun dari ITB dan menjadi Guru Besar Emeritus.
28.   Prof. Dr.Jan Hendrik Oort
Prof. Dr.Jan Hendrik Oort astronom Leiden Belanda yang peduli terhadap kelangsungan Observatorium Bosscha. Berkat usaha keras mereka dan berbagai pihak lainnya, Observatorium Bosscha berhasil dioperasikan kembali secara normal. Tanggal, 17 Oktober 1951, NISV menyerahkannya pada pemerintah RI. Setelah Institute Teknologi Bandung berdiri tahun 1959, Bosscha menjadi bagian dari ITB. Sejak itu, Bosscha berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia, yang kemudian melahirkan astronom senior Indonesia, seperti; Prof. Bambang Hidayat.
29.   GB van Albada
GB van Albada yang menjadi direktur Observatorium Bosscha hingga tahun 1960. Berkat usaha keras berbagai pihak terutama Hins dan van albada, Observatorium Bosscha dapat beroperasi kembali secara normal sebagai tempat pengamatan benda langit.
30.   A.De Sitter
Perang Dunia berkecamuk, observatorium Bosscha banyak mengalami kerusakan. Ditambah lagi perpanjangan perang kemerdekaan. Direktur observatorium Bosscha yang diangkat Tahun 1939 A.de sitter (putra direktur Observatorium Leiden)ditawan tentara Jepang dan meninggal dalam kamp tawanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar