BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Segala sesuatu yang ada di alam terdiri
atas materi yang bentuknya macam-macam. Tiap materi tersusun atas unsur dan
tiap unsur tersusun atas atom. Atom adalah baagian terkecil dari unsur. Jika
diteliti lebih dalam lagi, atom terdiri atas electron, neutron, dan proton.
Teori atom mengalami perkembangan dari massa ke massa. Istilah atom pertama
kali diperkenalkan oleh Filsuf Yunani bernama Demokritus. Atom berasal dari
kata “atomos” yang berarti tidak dapat dibagi. Atom terdiri atas proton dan
neutron serta sejumlah electron pada jarak yang agak jauh. Muncullah anggapan
bahwa electron mengelilingi inti sebagaimana planet mengelilingi matahari.
Tetapi anggapan ini ditolak oleh teori elektromagnetik klasik. Alasannya adalah
bertantangan dengan keberadaan orbit yang mantap.
Untuk mengatasi kesulitan ini Niels Bohr pada tahun 1913
mengajukan gagasannya untuk memudahkan gambaran perilaku atom. Meskipun
mengandung beberapa kelemaahan Niels Bohr memberikan sumbangan yang
berarti bagi perkembangan teori atom.
Sejak akhir abad ke-19 hingga awal ke-20 teori atom mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring semakin meningkatnya
rasa keingintahuan manusia tentang hakekat atom. Tinjauan atom tidak lagi
melalui tinjauan teoritis, tetapi sudah melalui proses pengamatan empiris dan
dukungan tinjauan matematis yang hasilnya sangat mengagumkan. Niels Bohr
mengagumkan teori kuantum terhadap model struktur atom Rutherford dengan
mengasumsikan electron-elektron bergerak pada orbit stasioner tertentu akibat
adanya momentum anguler-anguler tersebut. Model atom I ni memungkinkan para
ilmuan untuk menghitung tingkat energy yang mungkin untuki orbit-orbit ini dan
menghasilkan sebuah postulat bahwa emisi cahaya terjadi ketika sebuah electron
berpindah ke orbit yang energinya lebih rendah.
Teori struktur atom dan molekul
bergantung pada mekanika kuantum untuk mneggambarkan atom dan molekul dalam hal
matematis. Meskipin detil mekanika kuantum memerlukan banyak sekali kecanggihan
matematis, yaitu memungkinkan memahami prinsip-prinsip yang terlibat dengan
hanya jumlah matematika dan sekitarnya.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian Nuklir ?
2.
Bagaimana Jenis-Jenis pembangkit listrik tenaga
nuklir ?
3.
Bagaimana prinsip kerja dari PLTN ?
4.
Bagaimana pembangkit tenaga listrik nuklir(PLTN)
5.
Bagaimana
dampak dari pemanfaatan nuklir Sebagai Pembangkit Listrik ?
C. Tujuan
Adapun tujuan pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian nuklir
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pembangkit listrik tenaga nuklir
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari PLTN
4. Untuk mengetahui pembangkit tenaga listrik nuklir (PLTN)
5. Untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan nuklir sebagai pembangkir
listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nuklir
Nuklir adalah sebutan
untuk bentuk energi yang dihasilkan melalui reaksi inti, baik itu reaksi fisi
(pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan). Sumber energi nuklir yang
paling sering digunakan untuk PLTN adalah sebuah unsur radioaktif yang bernama
Uranium. Bagaimana caranya sebuah unsur radioaktif mampu menghasilkan panas
yang besar? Tentu saja bukan dengan dibakar. Namun melalui reaksi pemisahan
inti (reaksi fisi).
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal dimana panas yang
dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reactor nuklir pembangkit listrik.
PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik
ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun
hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan perunit
pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun
pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1.
Pada dasarnya system kerja dari
PLTN sama dengan pembangkit listrik konvensional yaitu, air diuapkan dalam
suatu ketel melalui pembakaran. Ulang yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang
akan bergerak apabila ada tekanan uap. Pada PLTN panas yang digunakan untuk
menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil
(uranium) dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air
disirkulasi secara terus menerus selama PLTN beropersi. Proses pembangkit yang
menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2,
atau NOx juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang emngandung logam berat
yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik
yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian
PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas
ini untuk sementara bias disimpan di lokasi PLTN.
Reaktor Nuklir
adalah suatu alat dimana reaksi berantai dapat
dilaksanakan berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain reaktor nuklir
merupakan
suatu wadah bahan-bahan
fisi dimana proses reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa
berhenti atau
tempat terjadinya reaksi
pembelahan inti
(nuklir).
Bagian
utama
dari
reaktor nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar), perisai (perisai termal), moderator dan elemen kendali.
Komponen utama reaktor nuklir antara lain :
1. Inti reaktori adalah buat
dari batang-batang bahan bakar yang berisi uranium alam, uranium yang
dipercaya, plutoium, atau U-233. Batang-batang bahan bakar tersebut dapat
dicampur dengan material-material tidakberfisi.
2. Moderator adalah berfungsi
untuk memperlambat kecepatan nutron sehingga berkecepatan termal. Biasanya
dibuat dari granit yang membungkus bahan bakar, tetapi mungkin juga air berat,
air ringan (normal), atau berilium. Moderator dapat juga dicampur dengan bahan
bakar.
3. Perisai Termal adalah
berfungsi menyerap radiasi (parikelb , nutron yang Makalah PLTN2005 12
terlepas, dan sinar gamma) yang terjadi karena proses fisi. Karena itu perisai
menyelubungi inti reaktor, biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan
menjadi panas.
4. Reflektor adalah berfungsi
untuk memantulkan kembali nutron yang meninggalkan inti bahan bakar. Pada
gambar diatas menunjukkan bahwa tepi moderator juga berfungsi sebagai
reflektor, selain reflektor yang diletakkan di dalam perisai termal dan
menyelubungi inti reaktor.
5. Tangki Reaktor adalah
berfungsi untuk membungkus seluruh inti reaktor, reflektor dan perisai termal.
Dengan demikian tangki reaktor membentuk pula saluran untuk mengatur aliran
pendingin melalui dan mengelilingi inti reaktor.
6. Fluida Pendingin adalah membawa panas yang dihasilkan
dari proses fisi untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai pemanas air
ketel pada pusat tenaga uap. Menjaga agar bahan bakar reaktor dan
perlengkapannya ada pada temperature yang diperbolehkan (aman dan tidak rusak).
7. Perisai Biologi adalah membungkus reaktor untuk
menahan dan melemahkan semua radiasi yang mematikan sebagai akibat dari proses
fisi. Perisai biologi dapat dibuat dari besi, timah hitam atau beton tebal
dicampur oksida besi.
8. Batang-batang kendali adalah berfungsi mengendalikan
proses fisi (pembangkitan panas) di dalam reaktor, yaitu dengan menyerap nutron
berlebihan yang terjadi dari proses fisi. Batang-batang kendali biasanya
terbuat dari boron atau hafnium yang dapat menyerap nutron.
Oleh sebab itu, PLTN
yang
pertama kali beroperasi
di
ketiga negara tersebut
menggunakan
reaktor
berbahan bakar uranium alam. Namun dalam perkembangan berikutnya, terutama Inggris dan Perancis juga mengoperasikan PLTN berbahan bakar
uranium
diperkaya.
Macam-Macam
Reaktor Nuklir :
a. LWR : Light Water Reactor / Reaktor air
Ringan.
PWR : Presured Water
Reactor / Reaktor Air Tekan.
BWR : Boiling Water
Reactor / Reaktor Air Mendidih.
b. HWR : Heavy Water
Reactor / Reaktor Air Berat.
c. HTGR : High
Temperatur Gas Reactor / Reaktor Gas Suhu Tinggi.
d. LMFBR : Liquit Metal
Fast Breder Reactor / Reaktor Pembiak Cepat Logam Cair.
e. GCFBR : Gas Coold
Fast Breder Reactor / Reaktor Pembiak Cepat Pendingin Gas.
f. LWBR : Light Water
Breder Reactor / Reaktor Pembiak Air Ringan.
g. SGHWR : Steam
Generating Heavy Water Reactor / Reaktor Air Berat Generator Uap.
h. MSBR : Molten Salt
Breder Reactor / Reaktor Pembiak Garam Meleleh.
B. Jenis-Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
1. Pressurized Water Reactor(PWR)/Rektor Air Tekan
PWR adalah jenis reactor daya nuklir yang menggunakan air
ringan yang biasa sebagai pendinbgin maupun moderator neutron. Reaktor ini
pertama kali dirancang oleh Westinghouse
Bettis Atomic Power Laboratory untuk kepentingan kapal perang, tetapi kemudian
rancangan ini dijadikan komersial oleh Westinghouse Nudear Power Division.
2.
Boiling Water Reactor(BWR)/Reaktor Air Didih
Reaktor jenis BWR merupakan rancangan reactor jenis air
ringan sebagai pendingin dan moderator , yang juga digunakan dibeberapa
Pembangkit Listrik Tenaga NUklir. Reaktor BRW pertama kali dirancang oleh
Allis-Chambers dan General Electrik (GE). Sampai saat ini hanya rancangan
General Electrik dibangun di Humboldt Bay di California. Reaktor ini mempunyai
banyak persamaan dengan reactor PWR, perbedaan yang paling kentara ialah pada
reactor BRW, uap yang digunakan untuk meemutar turbin dihasilkan langsung oleh
teras reactor.
3.
Reator Air Didih (advanced Boiling Water
Reaktor/ABWR)
ABWR adalah reactor air didih lanjut, yaitu tipe
modifikasi dari reactor air didih yang ada pada saat ini. Perbaikan ditekankan
pad kendalan, keselamatan, limbah yang rendah, kemudahan operasi, dan factor
ekonomi.
Perlengkapan khas
ABWR yang mengalami perbaikan desain
adalah
a. Pompa internal
b.Penggerak batang kendali
c. Alat pengatur aliran uap
d.
Sistem pendinginan teras darurat
e. Sungkup reactor dari
beton pra-tekan
f. Turbin
g.Alat pemanas untuk
pemisah uap (penurun kelembaban)
h.Sistem kendali dijital
4.
Reaktor Tabung Tekan
Reactor tabung tekan merupakan
reactor yang terasnya tersusun atas pendingin air ringan (ada juga air berat)
dan moderator air berat atau pendingin air ringan dan moderator grafit dalam
pipa kalandria. Bahan pendingin dan moderator dipisahkan oleh pipa tekan,
sehingga bahan pendingin dan bahan moderator dapat dipilih secara terpisah.
C.
Prinsip Kerja Dari PLTN
Prinsip kerja PLTN
sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya, misalnya Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU). Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik adalah
sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir,
sedangkan PLTU mendapatkan suplai panas pembakaran bahan bakar fosil seperti
batubara atau minyak bumi. Uap bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk
memutar tubin. Tenaga gerak putar turbin ini kemudian diubah menjadi tenaga
listrik dalam sebuah generator.
Karena memanfaatkan
panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang
berdaya thermal
tinggi dari orde ratusan hingga ribuan
MW. Proses pemanfaatan
panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan
bakar
nuklir
melakukan reaksi fisi sehingga
dilepaskan
energi
dalam
bentuk panas yang sangat besar.
2. Panas hasil
reaksi
nuklir
tersebut
dimanfaatkan
untuk
menguapkan
air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder
bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.
Di dalam
inti atom tersimpan tenaga
inti (nuklir)
yang
luar biasa
besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui proses pembakaran
bahan bakar nuklir.
Proses ini sangat berbeda dengan
pembakaran kimia biasa
yang umumnya sudah dikenal, seperti pembakaran kayu, minyak dan batubara. Besar
energi
yang
tersimpan (E) di
dalam
inti atom adalah seperti
dirumuskan dalam kesetaraan massa dan energi oleh Albert Einstein :
E = m C
Dimana
m : massa bahan (kg)
C : kecepatan
cahaya (3 x 108 m/s).
Energi nuklir berasal
dari perubahan sebagian massa inti dan keluar dalam bentuk panas. Dilihat dari proses
berlangsungnya, ada dua jenis reaksi nuklir,
yaitu
reaksi nuklir berantai
tak terkendali dan reaksi nuklir
berantai terkendali.
Reaksi nuklir tak terkendali terjadi misal pada ledakan bom nuklir. Dalam peristiwa ini reaksi nuklir
sengaja tidak
dikendalikan
agar dihasilkan
panas yang luar biasa
besarnya sehingga ledakan bom memiliki daya rusak yang maksimal. Agar reaksi nuklir yang terjadi dapat dikendalikan secara aman dan energi yang dibebaskan dari reaksi nuklir
tersebut dapat dimanfaatkan,
maka
manusia berusaha
untuk
membuat suatu sarana
reaksi yang dikenal sebagai
reaktor nuklir.
Jadi reaktor
nuklir sebetulnya hanyalah tempat dimana reaksi
nuklir berantai terkendali dapat dilangsungkan. Reaksi berantai di dalam reaktor nuklir
ini tentu sangat berbeda dengan reaksi berantai pada ledakan bom nuklir.
D.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)
Pembangkit listrik
tenaga nuklir (PLTN) menyediakan sekitar 17 persen dari total tenaga listrik
dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga nuklir yang lebih besar daripada
negara lain. Di Prancis, menurut International Atomic Energy Agency (IAEA),
75 persen tenaga listriknya dihasilkan oleh reaktor nuklir. Jumlah pembangkit
tenaga listrik di dunia diperkirakan lebih dari 400 buah dengan 100 buah di
antaranya berada di Amerika Serikat.
E.
Dampak Dari Pemanfaatan NUklir Sebagai Pembangkit
Listrik
Dampak Positif dari
adanya PLTN
Dampak positif dari adanya PLTN ini, adalah dapat menghasilkan daya listrik
yang cukup besar sehingga pada saat terjadi beban puncak pemakaian daya listrik, kita tidak perlu kuatir lagi akan adanya pemadaman bergilir.
Dampak negatif adanya PLTN
Reaktor nuklir sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua, yaitu :
a. Radiasi Langsung yaitu radiasi yang terjadi bila radio aktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia.
b. Radiasi tak langsung
adalah radiasi yang terjadi lewat makanan dan minuman yang tercemar
zat radio aktif, baik melalui udara, air, maupun media lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang
dihasilkan suplai panas dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energy panas tersebut
tidak bias dihasilkan apabila kurangnya bahan bakar. Adapun jenis PLTN yang ada
di Bumi, merupakan pengembangan dari kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena
itu banyak terjadi perkembangan pembangkit energy listrik yang baru.
B.
Saran
1.
Pengembangan PLTN di Indonesia sangat penting bagi
kemajuan ekonomi bagi Negara tersebut.
2.
Sebaiknya pengembangan PLTN dibuat berdasarkan
kebutuhan.
3.
Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam
pengembangan PLTN di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://daya_nuklir.htm. 12/09/2013 11:46 AM
http://makalah-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir.htm.
12/09/2013 12:01 AM
http://mediakita.php.htm. 12/09/2013 11:47 AM
http://nuklir_merongrong_iklim. 12/09/2013 11:54 AM
http://pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-pltn.htm. 12/09/2013 12:02 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar