SEJARAH NEGARA BANGSA INDONESIA
Akhmad Yazid (PK.PMII Merdeka)
Sejarah perkembangan Indonesia dalam bingkai sosio ekonomi, sosio
politik serta sosio cultural terbentuk dikarenakan beberapa peristiwa
yang cukup kental dengan kolonialisme secara fisik maupun psikis, yang
pada akhirnya membentuk karakter serta tatanan social pada waktu itu,
yang kemudian sedikit banyak menjadi perjalanan nagara Indonesia ini,
seperti halnya yang kita ketahui bahwa keberadaan munculnya negara
Indonesia tidaklah secara tiba-tiba ada, melainkan dimulai beberapa fase
fase yang penuh dengan kedinamisan kebudayaan, corak hidup, karakter
individu dll, yang disebabkan oleh imbas dari kejamnya penjajahan oleh
pemerintahan hindia belanda. Dalam hal ini sebenarnya yang mempunyai
andil yang cukup signifikan adalah peran dunia internasional atau
konstelasi global pada waktu itu, karena peristiwa global dengan sejarah
kebangsaan yang terjadi di Indonesia sangatlah berhubungan.
Upaya Menuju Kemerdekaan.
Setelah runtuhnya nusantara ke tangan pemerintahan hindia belanda
dengan mulai masuknya penjajah asing di Indonesia pada tahun 1596
merupakan babak awal tertanamnya pengaruh barat dibumi Indonesia serta
berdirinya VOC pada tahun 1602 merupakan tonggak monumental jatuhnya
nusantara pada belanda secara ekonomis maupun politis. Pada era
penjajahan ini Negara-negara kapitalis barat menanamkan pengaruhnya
sekaligus mengendalikan kehidupan masyarakat diperintahan hindia belanda
sebagai cikal bakal terbentuknya sebuah Negara yang namanya indonesia,
sampai dengan akhir abad 19 tidak ada peristiwa monumental yang bisa
mempengarui kehidupan social politik masyarakat hindia belanda, meskipun
terjadi berbagai gerakan perlawanan dan pemberontakan dengan intensitas
yang berbeda beda. Baru pada decade terakhir abad ke 19 terjadi
perubahan yang cukup berarati dalam kehidupan masyarakat hindia belanda
sebagai dampak dari adanya perubahan yang mendasar dikalangan masyarakat
atas Ningrat dan negara bangsa barat di eropa, yang mana pada akhirnya
pemerintah colonial belanda memberlakuakan politik etis atas
pemerintahan hindia belanda, kebijakan ini berawal dari usulan C. Th.
Van Deventer annggota Parleman Negeri Belanda, yang intinya adalah
sebuah hutang budi, dan hal ini kemudian mengemukakan bahwa bangsa
belanda berutang kepada hindia belanda oleh keuntungan yang diperolehnya
selama menjajah Indonesia. Dampak paling nyata dari kebijakan politik
etis ini adalah terbukanya kesempatan yang makin luas dikalangan untuk
memperoleh pendidikan, pada mulanya kesempatan ini diisi oleh golongan
priyayi, sebagai akibat peraturan pemerintah mengenahi jabatan birokrasi
akhirnya banyak juga orang biasa yang mengikuti atau mengenyam
pendidikan tersebut. Dengan kondisi yang seperti itu memungkinkan
perubahan struktur social yang ada dipemerintahan hindia belanda,
kemudian dari hal tersebut menjadikan benih tumbuhnya jiwa-jiwa
nasionalisme di masyarakat hindia belanda, dengan ditandai oleh
munculnya gerakan-gerakan oleh jargon pada waktu itu, salah satunya
yakni 1908 Boedi Oetomo(BO), tetapi organisasi ini sifatnya
primordial(kedaerahan), dengan munculnya berbagai macam konflik perang
dinegara barat, semakin membuat utuh rasa nesionalisme dari berbagai
sendi masyarakat, lalu munculah Sumpah Pemuda 1928, ini juga sebagai
bentuk sikap yang serius dari pemuda pada waktu itu untuk bersatu dan
menjadikan bangsa Indonesia ini utuh dan keluar dari cengkraman
penjajah. Dengan kondisi yang seperti itu ternyata dimanfaatkan oleh
jepang, yang menjajikan kemerdekan bagi Indonesia, akan tetapi itu semua
Cuma siasat dari jepang untuk menguasai Indonesia, terbukti setelah
jepang berada di Indonesia bukan kemerdekan yang nampak melainkan
kesengsaraan dari bangsa Indonesia salah satunya yakni perbudakan,
dijadikan alat pemuas sex bagi perempuan, penahanan sembarangan dan
hukuman mati dll. Dari kejadian itu membuat gerah para pemuda Indonesia,
akhirnya ada peristiwa penculikan atas soekarno di rengasdengklok lebih
dikenal dengan peristiwa rengasdengklok, yang intinya untuk segera
mempersiapkan kemerdekaan, pada saat itu sudah terbentuk imajinasi
kolektif tentang Negara Indonesia yang merdeka, namun masih belum
menemukan jalan untuk memploklamirkan, dari tokoh-tokoh organisatoris
dan intelektual Soekarno, Moh.Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, dan rekan
rekanya seperjuangan mulai membentuk konsep Negara. Dan hal tersebut
juga didukung kondisi pada waktu itu, konflik antara sekutu AS dengan
jepang yang kemudian dari peristiwa tersebut ada pengeboman hirosima dan
Nagasaki, akhirnya soekarno dkk dengan kecerdikanya serta kelihaian
beliau akhirnya bisa memanfaatkan momentum tersebut, lalu dibentuklah
BPUPKI menghasilkan naskah, ideology, undang undang 1945 sebagai bentuk
upaya pembentukan sebuah Negara Indonesia, melalui PPKI pada tgl 16
agustus 1945, kemudian pada 17 agustus 1945 Proklamasi dibacakan oleh
soekarno sebagai legitimasi kemerdekaan Indonesia secara de facto.
Pengaruh Indonesia Terhadap Gagasan Internasional.
Setelah indonesia merdeka dan soekarno menjadi Presiden pertama
Indonesia secara aklamasi, kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang
beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat
dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31
Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi:
Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei),
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua)
dan Nusa Tenggara. Perjalanan Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan tidak hanya sampai disini saja, karena belanda melakukan
agresi militer pada tahun 1949 dalam upaya merebut lagi tanah jajahanya,
tetapi kemudian lewat diplomasinya Soekarno di forum KMB, belanda
menyerahkan tanah tanah jajahanya tersebut ketangan bangsa Indonesia,
dari situ kemerdekaan bangsa Indonesia diakui oleh dunia dan merdeka
secara de jure. Langkah Soekarno terus menapakan kegigihanya dalam
mengusir para kolinialisme dan imperialism Negara barat, ini terbukti
dengan statemennya soekarano pada Negara imperealis belau mengatakan Go
to Hell With Your Aid (persetan dengan bantuanmu) Karena soekarno tidak
kecolongan dalam segi ekonomi untuk membangun Negara ini, karena
soekarno percaya bahwa Negara ini bisa kaya dengan kekayaannya sendiri
(Berdikari) tanpa harus minta bantuan Negara asing. Meskipun Indonesia
baru saja merdeka akan tetapi dalam kancah internasional Indonesia
sangat diperhitungkan, ini terbukti lewat gerakan NonBlok, KTT asia
afrika, Ganyang Malaysia, Indonesia cukup membuat repot para Negara
kapitalis. Akan tetapi hari ini Negara ini tidak ada ubahnya seperti
ladangnya para pemodal dan Negara kapitalis untuk di eksploitasi
kekayaan alamnya, sedangkan kita hanya dijadikan buruh dinegeri sendir,
sungguh sangat memalukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar